Kamis, 09 Maret 2017





Power Point Tentang Pencemaran
Silahkan download link dibawah ini :
Hasil gambar untuk download
VIA MEDIAFIRE

Jumat, 24 Februari 2017

Contoh Cerpen



         Menabung Ternyata Mengasyikan
                  Karya : Aurora Choirunnisa

                    Rara, seorang gadis kelas IX di SMP N 1 Cilandak sejak dulu sudah berniat ingin menyisihkan uang jajannya untuk ditabung. Rara di tinggal bersama ibu dan kedua adiknya. Ia setiap bulannya mendapatkan kiriman uang dari ayahnya yang bekerja di luar kota sebesar Rp 600.000,00 (khusus untuk jatah uang saku dan kebutuhan pribadinya selama sebulan)  sejak kelas VII . Rara sudah mempunyai atm pribadi yang diberikan  ayahnya.  Orang tua Rara sengaja menjatah uang Rara perbulannya agar dia bisa belajar mengatur uang . Rara di sekolahnya terkenal dengan sebutan “gadis boros”. Setiap harinya Rara selalu membawa uang kurang lebih Rp 10.000,00 ke sekolah. Dengan uang itu dia habiskan untuk jajan di sekolah saat istirahat tiba .

Pada saat Rara kelas VIII semester 1 , Rara diminta oleh orang tuanya untuk membeli tabungan . Orang tua Rara , yaitu ibu Rara  ingin mengajarkan kepada Rara untuk hidup hemat . Ibu Rara pun membuat dua kesepakatan kepada Rara dan Rara harus memilih diantara dua kesepakatan itu . Kesepakatan pertama, Rara setiap harinya harus menyisihkan uang jajan minimal Rp. 2.000,00 . Awalnya, Rara menentang apa yang disuruh oleh orang tuanya . Ibunya pun akhirnya membuat kesepakatan yang kedua, yaitu Rara dijatah Rp 20.000,00 untuk seminggu . Rara kesal dengan apa yang di katakan oleh ibunya itu . Dia pun akhirnya menyetujui dengan kesepakatan awal , yaitu setiap harinya Rara akan menyisihkan uang jajannya minimal RP 2.000,00 .

                Pada awalnya Rara masih suka lupa untuk menyisihkan uang jajannya . Ibu Rara tidak jenuh-jenuhnya mengingatkan Rara untuk menabung. Rara pun mulai terbiasa dengan budaya menabung yang diajarkan oleh ibunya itu.

Hari demi hari , minggu demi minggu pun berlalu . Tak terasa dia sudah menabung selama kurang lebih dua bulan . Sampai pada akhirnya Rara tergoda dengan uang yang berada di dalam tabungan mungilnya itu . Dia pun mulai mengintip ngintip lubang tabungannya itu. Lama kelamaan Rara  mengambil lembar demi lembar uang yang ada di dalam tabungan itu , dengan cara membolong bagian bawah tabungan itu menggunakan pisau. Rara menggunakan uang itu untuk dibelikannya barang-barang yang sepertinya tidak penting , yaitu berbagai macam kalung dan gelang.

Orang tua Rara tidak mengetahui dengan apa yang di lakukan oleh Rara . Ibu rara menceritakan dengan bangganya kepada ayah Rara yang sedang bekerja di luar kota bahwa anaknya itu sekarang sudah pintar menabung . Ayah Rara pun menanggapinya dengan bersyukur .

 “Wah sekarang anak ayah sudah pandai menabung ya” , kata ayah Rara di telepon .

“Haha… iya yah , Rara ingin belajar hidup hemat dan menggunakan uang Rara yang berada di tabungan jika ada keperluan penting-penting saja “ jelas Rara di telepon dengan suara gugup.

Pada bulan berikutnya , Ayah Rara mengirimkan jatah uang itu kepada Rara .Seperti biasa, Rara mulai menggunakan uang itu untuk sangu dan disisakan Rp 2.000,00 untuk ditabung.

Pada pertengahan bulan, Rara tidak sengaja melihat baju yang super duber keren dan harganya sangat mahal di suatu pusat perbelanjaan saat Rara diajak oleh ibunya untuk berjalan-jalan. Rara sempat meminta dibelikan baju itu kepada ibunya , tetapi ibunya menolak . Ibu Rara menolak karena kemarin baru saja Rara beli baju baru. Rara sempat kesal dengan ibunya .

“Mending aku gunakan saja uang yang ada di tabungan dan uang jatah sanguku , keburu diambil orang” pikir Rara. Tidak lama dari itu, ibu Rara mengajak untuk pulang karena sudah malam.  Keesokan harinya , Rara meminta diantarkan oleh ibunya untuk kembali ke pusat perbelanjaan kemarin. “Bu , ada barang yang lupa aku beli kemarin “, kata Rara . Ibu Rara pun langsung menyetujuinya , karena Ibu rara sekalian mau membeli kerudung yang lupa di belinya kemarin.

Sesampainya di pusat perbelnjaan itu , Rara langsung menuju ke toko yang menjual baju tersebut dengan alasan mau ke toilet . Saat Rara mau beranjak pergi, Ibu Rara pun memberitahu kepada Rara bahwa nanti langsung menemuinya saja di toko kerudung langganannya. Rara mengangguk dan segera berlari meninggalkan ibunya , menuju toko baju tersebut.   Sesampainya di toko baju tersebut, Rara langsung mencoba baju tersebut , lalu dibayarlah baju tersebut dikasir. Saat membeli baju tersebut , Rara tidak berpikir panjang lagi , karena memang sudah ingin memiliki baju tersebut. Setelah membeli baju itu , bajunya pun dimasukkan ke dalam tas yang di bawanya . Rara segera menuju ke tempat toko kerudung karena tahu bahwa ibunya pasti sudah menunggunya sejak tadi. Setelah Rara sampai di toko kerudung tersebut , ternyata benar bahwa ibu sudah menunggu Rara. Rara segera meminta pulang kepada ibunya dan berkata bahwa dia sudah membeli barang yang dibutuhkannya setelah dari toilet tadi .

Pada hari berikutnya, saat Rara mau ke sekolah , Rara mengecek uang sakunya . Ternyata di dalam dompet Rara sudah tidak ada uang lagi . Rara pun teringat bahwa dia mempunyai tabungan , lalu  ia mengecek tabungan tersebut dan ternyata di tabungannya itu sudah tidak ada isinya lagi . Rara merasa menyesal telah menghabiskan uangnnya itu . Rara ingin  meminta uang kepada ibunya, tetapi dia takut dimarahin oleh ibunya . Akhirnya, pada hari itu Rara tidak membawa uang saku ke sekolahnya.  Saat istirahat tiba , Rara hanya bisa duduk terdiam di kelas sambil menahan rasa lapar.

Sepulangnya dari sekolah , Rara memutuskan untuk memberitahu kepada ibunya semua yang dia perbuat dengan sedikit keberanian yang dimilikinya . Ibunya Rara memang marah kepada Rara , tetapi ibu Rara merasa bangga kepada Rara karena telah mau mengakui kesalahannya. Ibu Rara memberikan nasehat kepada Rara agar tidak melakukan kesalahan yang sama untuk yang kedua kalinya lagi . Rara pun hanya bisa terdiam dan merasa sangat menyesal dengan apa yang telah diperbuatnya.

Ibu Rara langsung memberitahu ayah Rara semua kejadian yang terjadi . Ayah Rara sangat kecewa kepada Rara. Tetapi, Ibu Rara memberitahu kepada ayah Rara bahwa Rara sudah berjanji tidak akan mengulanginya lagi  . Ibu rara meminta kepada ayah rara untuk mengirimkan uang ke atm rara, tanpa sepengetahuan Rara  dan ayah Rara pun menyetujuinya .

“Rara ayo ikut ibu ke atm dan bawa atmmu ”, perintah ibu Rara

“ Baiklah bu” , jawab Rara singkat

`               Setelah sampai di atm, ternyata saldo Rara ada Rp 600.000,00 . Rara dengan sedikit ketidakpercayaannya berteriak gembira . Rara segera memberitahu ibunya dan Ibu Rara pun menyuruh Rara untuk segera menelpon ayahnya .

                “Yah, maaf ya Rara sudah berbuat salah . Rara mau bilang semuanya ke ayah , tapi Rara sangat takut . Sekali lagi Rara minta maaf ya yah . Terimakasih ya atas kiriman uangnya . Rara pasti akan menggunakan uang dengan sebaik-baiknya. Rara pasti akan menyisihkannya untuk ditabung  “ , jelas Rara.

“Iya Rara , ayah percaya kok kepada Rara. Jangan diulangi lagi ya. Rara kalau mau apa- apa bilang ayah saja . Jangan berbohong lagi ya nak ” , ucap ayah Rara.

Sejak saat itu , Rara sudah belajar untuk hidup hemat dan mulai menabung sisa uang sakunya . Rara menabung bukan lagi Rp 2.000,00 , tapi terkadang sampai Rp 6.000,00 . Rara sekarang sudah menjadi gadis yang tidak boros lagi . Dahulu , Rara sempat berpikir bahwa menabung itu susah , tetapi bila dilandasi dengan kemauan dan niat yang tinggi, ternyata menabung itu sangat mengasyikan . Bila kita membutuhkan sesuatu yang sangat penting dan saat itu tidak memiliki uang , kita bisa menggunakan uang tabungan yang kita miliki itu.

Sabtu, 11 Februari 2017

Masyarakat Ekonomi Asean

Assalammualaikum Wr.Wb.
Hallo teman-teman . Teman-teman tahu tidak apa itu Masyarakat Ekonomi Asean ( MEA) ? Yak tepat sekali . Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) , yaitu  suatu sistem perdagangan bebas antara negara-negara di ASEAN.  
Kita perlu menyiapkan segala sesuatunya untuk menghadapi MEA, mengapa demikian ? supaya kita dapat bersaing dengan negara-negara tetangga. Bagaimana caranya ? Salah satu caranya dengan mengembangkan keterampilan yang kita punyai. Dengan mengembangkan keterampilan yang dimiliki, setidaknya kita dapat ikut andil dalam menghadapi MEA. Pengembangan keterampilan salah satunya dapat direalisasikan dalam berkreasi. Kita dapat berkreasi dengan menggunakan barang-barang yang ada disekitar kita.

Contoh kreasi yang dapat dibuat :
1. Membuat bunga dari sedotan.
2. Membuat bantal dari plastik detergen.
3. Membuat tudung saji dari gelas air mineral.
4. Membuat asbak dari stik es krim.
5. Membuat tas dari limbah plastik, dll.

Itu  hanya beberapa contoh saja, sebenarnya masih banyak lagi yang dapat kita buat. Nah , saya akan menjelaskan salah satu contoh dari yang saya sebutkan tadi. Saya akan menjelaskan contoh yang kedua , yaitu membuat bantal dari plastik detergen. 
Pasti ibu kalian sering mencuci kan dirumah? Lalu, bila detergennya sudah habis pasti bungkusnya akan dibuang begitu saja. Sebenarnya bungkus detergen tersebut dapat kita manfaatkan, salah satunya dibuat bantal. Penasaran? Mari simak penjelasan saya berikut ini.

Cara membuat bantal dari plastik detergen :
 Bahan : 
1. Bungkus detergen sebanyak mungkin
2. Tempat untuk dijadikan luaran bantal

Alat :
Gunting

Langkah-langkah:
1. Cuci bersih plastik bekas detergen   
2. Bila sudah bersih, lap plastik detergen supaya kering
3. Potong kecil-kecil plastik detergen tersebut (sebagai isi bantal)
4. Masukan potongan potongan tadi ketempat yang telah disediakan (tempat yang digunakan sebagai luaran bantal)
5. Kita dapat memberikan sarung bantal

Bantal dari plastik detergen siap dipakai. Selain embuk, bantal tersebut juga wangi lho. Selamat mencoba,

Cukup sekian dulu dari saya, semoga artikel sederhana ini dapat bermanfaat. 
Wassalammualaikum Wr.Wb.

Senin, 06 Februari 2017

Belajar Bahasa Korea

Bilangan dalam bahasa Korea dengan bahasa Indonesia

Bilangan Bahasa Korea  Bahasa Indonesia
0                         hal                                 nol
1 il satu
2 i dua
3 sam tiga
4 sa empat
5 o lima
6 yuk enam
7 chil tujuh
8 pal delapan
9 gu / kyu sembilan
10 ship sepuluh
20 eeship dua puluh
30 samship tiga puluh
40 saship empat puluh
50 oship lima puluh
60 yukship enam puluh
70 chilship tujuh puluh
80 palship delapan puluh
90 goship sembilan puluh
100 baek seratus
1000 cheon seribu
10000 man sepuluh ribu
100000
seratus ribu
1000000
satu juta
1000000000
satu miliar
1000000000000 jo satu triliun

Huruf dalam bahasa Korea (Han Gul) dengan bahasa Indonesia

Bahasa Korea (Han Gul) Bahasa Indonesia
A
B/P
ㅊ                                             C
D/T
E
F/V
G/K
H
I
J
L/R
M
N
O
S
U
YA

Huruf  konsonan

Di bawah ini adalah huruf konsonan bahasa Korea, Anda tidak perlu memikirkan mengapa bentuknya seperti itu, yang Anda butuhkan hanya menghafal huruf huruf ini.
ㄱ= k ㄴ= n ㄷ= d ㄹ=r/l ㅁ= m ㅂ= b ㅅ= s ㅈ= j ㅎ= h

Huruf  vokal

Selanjutnya di bawah ini adalah huruf huruf vokal bahasa Korea.
ㅣ = i ㅏ = a ㅓ = eo ㅡ = eu ㅜ = u ㅗ = o
Perhatikan, 3 huruf vokal pertama di tulis secara vertikal, dan 3 huruf vokal terakir ditulis secara horizontal. Lihat gambar di bawah ini untuk lebih jelasnya
Pada gambar di atas dapat terlihat jelas bahwa bagian kiri ditulis secara vertikal dan bagian kanan ditulis secara horizontal. Perbedaan di atas sangat penting karena penulisan bahasa Korea akan tergantung pada huruf vokal yang ditulis vertikal atau horizontal.



Sumber : Wikipedia
 

Caca's Blog Template by Ipietoon Cute Blog Design